OOOOoooohhh.... lihatlah puisi-puisi sexy warna warni wira wiri melenggak lenggok di atas kanvas kertas
"Hanya koran bar-bar yang tak memberi ruang kepada puisi." ~ HB Jassin

Friday 29 May 2009

SAJAK BULAN PURNAMA ~ W.S. Rendra

Bulan terbit dari lautan. 
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan. 
Dan menjelang malam, 
wajahnya yang bundar, 
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan 
kota Jakarta.
Langit sangat cerah. 
Para pencuri bermain gitar. 
dan kaum pelacur naik penghasilannya. 
Malam yang permai 
anugerah bagi sopir taksi. 
Pertanda nasib baik 
bagi tukang kopi di kaki lima.

Bulan purnama duduk di sanggul babu. 
Dan cahayanya yang kemilau 
membuat tuannya gemetaran.

“kemari, kamu !” kata tuannya 
“Tidak, tuan, aku takut nyonya !” 
Karena sudah penasaran, 
oleh cahaya rembulan, 
maka tuannya bertindak masuk dapur 
dan langsung menerkamnya

Bulan purnama raya masuk ke perut babu. 
Lalu naik ke ubun-ubun 
menjadi mimpi yang gemilang. 
Menjelang pukul dua, 
rembulan turun di jalan raya, 
dengan rok satin putih, 
dan parfum yang tajam baunya. 
Ia disambar petugas keamanan, 
lalu disuguhkan pada tamu negara 
yang haus akan hiburan. 
 

Yogya, 22 Oktober 1976 

0 comments:

 

teknorati

Add to Technorati Favorites

sitemeter

wholinkstome

blogtoplist vote

blogtoplist

blogdirectori

BRDTracker